Linux

Cara Kompresi File di Linux | TAR, GZIP, BZIP2, dan ZIP

Kompresi berkas merupakan tugas mendasar dalam mengelola dan mentransfer data secara efisien pada sistem Linux. Berikut adalah macam-macam cara melakukan kompresi berkas di linux.

1. Menggunakan tar untuk Mengkompresi File

tar adalah salah satu alat paling populer di Linux untuk menggabungkan beberapa file atau direktori menjadi satu file arsip. Meskipun tar sendiri tidak melakukan kompresi, ia sering digunakan bersama alat kompresi seperti gzip atau bzip2 untuk mengurangi ukuran file. Dengan tar, Anda dapat dengan mudah membuat arsip yang berisi banyak file sekaligus, memudahkan proses backup atau transfer data.

Mengkompresi File dengan tar dan gzip:

tar -czvf nama_arsip.tar.gz /path/ke/direktori
  • c: Buat arsip baru.
  • z: Kompresi dengan gzip.
  • v: Tampilkan proses (verbose).
  • f: Tentukan nama file arsip.

Contoh:

tar -czvf backup.tar.gz /home/user/documents

Mengkompresi File dengan tar dan bzip2:

tar -cjvf nama_arsip.tar.bz2 /path/ke/direktori
  • j: Kompresi dengan bzip2.

Contoh:

tar -cjvf backup.tar.bz2 /home/user/documents

2. Mengekstrak File yang Dikompresi dengan tar

Setelah Anda mengkompresi file atau direktori menggunakan tar, langkah selanjutnya adalah mengekstraknya kembali saat dibutuhkan. Proses ekstraksi ini akan mengembalikan file-file ke bentuk aslinya, siap untuk digunakan. Berikut adalah cara mengekstrak file yang dikompresi dengan tar.

Mengekstrak File .tar.gz:

tar -xzvf nama_arsip.tar.gz
  • x: Ekstrak file.

Contoh:

tar -xzvf backup.tar.gz

Mengekstrak File .tar.bz2:

tar -xjvf nama_arsip.tar.bz2

Contoh :

tar -xjvf backup.tar.bz2

3. Menggunakan gzip dan gunzip

gzip adalah alat kompresi yang sederhana dan efisien, sering digunakan untuk mengkompresi file tunggal. Alat ini menghasilkan file dengan ekstensi .gz dan sangat cocok untuk situasi di mana Anda hanya perlu mengompres satu file. Untuk mengekstrak file yang dikompresi dengan gzip, Anda dapat menggunakan gunzip.

Mengkompresi File dengan gzip:

gzip nama_file

Ini akan menghasilkan file dengan ekstensi .gz (misalnya, nama_file.gz).

Mengekstrak File dengan gunzip:

gunzip nama_file.gz

4. Menggunakan bzip2 dan bunzip2

bzip2 adalah alat kompresi yang menawarkan rasio kompresi lebih tinggi dibandingkan gzip, meskipun proses kompresinya mungkin lebih lambat. Alat ini menghasilkan file dengan ekstensi .bz2 dan cocok untuk situasi di mana ukuran file yang lebih kecil lebih diutamakan daripada kecepatan kompresi. Untuk mengekstrak file yang dikompresi dengan bzip2, Anda dapat menggunakan bunzip2.

Mengkompresi File dengan bzip2:

bzip2 nama_file

Ini akan menghasilkan file dengan ekstensi .bz2 (misalnya, nama_file.bz2).

Mengekstrak File dengan bunzip2:

bunzip2 nama_file.bz2

5. Menggunakan zip dan unzip

zip adalah alat kompresi yang sangat populer dan kompatibel dengan berbagai sistem operasi, termasuk Windows. Alat ini memungkinkan Anda mengkompresi file dan direktori menjadi satu file arsip dengan ekstensi .zipzip sangat berguna ketika Anda perlu berbagi file dengan pengguna yang menggunakan sistem operasi berbeda. Untuk mengekstrak file .zip, Anda dapat menggunakan unzip.

Mengkompresi File dengan zip:

zip -r nama_arsip.zip /path/ke/direktori
  • r: Rekursif (untuk direktori).

Contoh:

zip -r backup.zip /home/user/documents

Mengekstrak File dengan unzip:

unzip nama_arsip.zip

Contoh:

unzip backup.zip

6. Menggunakan 7z (7-Zip)

7z adalah alat kompresi yang mendukung berbagai format arsip, termasuk .7z.zip.tar, dan lainnya. Alat ini dikenal karena rasio kompresi yang tinggi dan fleksibilitasnya. Jika Anda membutuhkan kompresi yang lebih kuat atau ingin bekerja dengan berbagai format arsip, 7z adalah pilihan yang sangat baik.

Mengkompresi File dengan 7z:

7z a nama_arsip.7z /path/ke/direktori
  • a: Tambahkan file ke arsip.

Contoh:

7z a backup.7z /home/user/documents

Mengekstrak File dengan 7z:

7z x nama_arsip.7z
  • x: Ekstrak file.

Contoh:

7z x backup.7z

Kesimpulan

Linux menawarkan berbagai alat untuk mengkompresi dan mengekstrak file, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Mulai dari tar yang fleksibel, gzip dan bzip2 yang efisien, hingga zip dan 7z yang kompatibel dengan berbagai platform. Dengan memahami cara menggunakan alat-alat ini, Anda dapat mengelola file dan direktori dengan lebih efektif, baik untuk keperluan backup, transfer data, atau penghematan ruang penyimpanan. Semoga tutorial ini membantu Anda memahami cara menggunakan kompresi file di Linux dengan lebih mendalam!

Source:

Photo by Tim Mossholder on Unsplash

Avatar

admin

About Author

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

Bagaimana Menambahkan dan Menghapus GPG Key Pada Sistem Linux ?
Linux

Bagaimana Menambahkan dan Menghapus GPG Key Pada Sistem Linux ?

Setiap aplikasi yang di remove pada sistem operasi sering kali meninggalkan key gpg yang membuat penumpukan terlalu banyak pada list
Cara Enject Flashdisk Menggunakan Terminal Linux
Linux

Cara Enject Flashdisk Menggunakan Terminal Linux

Melakukan enject pada komputer melalui terminal dapat dilakukan apabila saat melakukan enject secara normal tidak bisa dilakukan karena masih terdapat